Mengenai Saya

Foto saya
Lumajang, jawa timur, Indonesia
manaf adalah seorang pengembara yang terlahir 25 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 07 april 1983

Sabtu, 05 April 2008

Sepertinya nafas-nafas pilkada di lumajang semakin panas dan semakin menggairahkan 'bahasa mereka para pemain'. dari sekian kandidat yang siap untuk tampil di meja putaran demokrasi mulai mempersiapkan dirinya, apa lagi, kanbarnya KPU bulan depan mulai membula pendaftaran. Pada saat itu lah kandidat dan wakilnya menentukan nasip dan takdirnya.
seperti yang di katakan banyak orang bahwa moment pilkada adalah saat-saat yang paling menguntungkan untuk cari duit, kenapa demikian? sebab pada umumya dari masing-masing calon yang akan naik ke panggung pemilihan biasanya bagi-bagi rejeki untuk menggaet simpatisan yang akan memilihnya.
keadaan yang sedemikianlah yang di bingungkan oleh banyak kalangan ketika keadaan sebuah ngara, bangsa dan atau kau sekalipun kaum yang dilanda pergeseran nilaimoral bangsanya.
Ketika pemimpin bertahta dan korup, siapa yang harus di persalahkan, dan ketika rakyat jungkir balik cari nafkah dan kemiskinan yang meraja lela, siapa yang harus bertanggung jawab, dan ketika pergeseran nilai-nilai moral sudah diambang kehancuran, siapa yang akan menghalangi dan menentangnya. Semua pertanyaan itu patut di pertanyakan mengingat maju dan mundurnya sebuah bangsa dan atau negara itu tidak lebih bagai mana kamudian melihat bagaimana kemudian pemimpinnya.
Ketika para pemimpin suatu bangsa melihat bahwa sebuah tujuan harus di capai dengan segala cara, dalam tanda "juga harus di tempuh dengan jalan yang tidak sehat" , jangan-jangan yang memulai dan mamberi pelajaran tentang ketidakadilan pada masyarakat di suatu negara adalah negara itu sendiri. Atau malah sebaliknya, yang merekomendasikan korup dan ketidak adilan adalah masyarakat itu sendiri.
Marilah kita lihat bersama-sama kondisi yang sedang menjadi tren hari ini.
Pertama, ketika awal kali pertama calon pemimpin mau naik tahta, untuk meraih dukungan sebanyak-bayaknya dari halayak, apa yang kira-kira banyak dilakukannya?
Kedua, ketika hiruk pikuk pesta demokrasi akan di laksanakan, tidak ada lain yang terbayang di mata masyarakat pemilih hanyalah duit alias uang.
ketiga, banyaka orang yang mendeskripsikan bahwa, pesta demokrasi yang dilakukan bukan pesta untuk rakyat, akan tetapai untuk penguasa yang mencari uang dan siap untuk menjadi orang kaya baru.
Itulah sedikit gambaran